Dia begitu abstrak,
Kamu begitu nyata
Setidaknya nyata secara fisik...
Walau pada akhirnya aku menemukan bagian-bagian yang abstrak dari dirimu.
Bagian abstrak yang membuatku melihat Dia di dalammu.
Aku takut, kamu ada
Ada dalam kata, maupun ada dalam diam
Ada yang meng-Ada,
Bahkan ada dalam sentuhan fisik.
Sentuhan yang membawaku pada kesadaran di saat ini.
Sentuhan yang membangkitkan rasa nyaman, aman dan cinta.
Abstrak bukan?
Seperti Dia.
Tapi dalam keabstrakan...kehadiran-Nya nyata di dalammu.
Aku gembira, kamu ada
Ada dalam kata, maupun ada dalam senyuman
Tak melulu senyuman lebar, namun tulus.
Dan dalam tulusnya kamu...
Kurasakan cinta, hangat dan pengertian.
Abstrak bukan?
Rasa-rasa yang abstrak itu membuatku merasa senang
Sebab mampu berbagi kisah dan cerita hariku denganmu.
Kamu mungkin bingung,
Bagaimana bisa membagi kisah dan cerita hidup
Sedangkan hidup adalah hari demi hari yang dijalani.
Bukan seloyang kue yang terlihat dan dengan mudah dibagi.
Tapi, rasanya aku bisa membagi hidupku kepadamu.
Sama seperti ketika aku membagi cerita hariku kepada-Nya.
Ia yang kupikir dan kurasa ada, mendengarkan ceritaku.
Menyaksikan keberhasilanku.
Dan dengan bangga memelukku di akhir keberhasilanku
Sekaligus awal perjuangan lain.
Kalau kamu berkata, “I’m proud of you”
Aku merasa Ia akan berkata seperti itu juga kepadaku.
Bahkan mungkin lebih daripada kamu.
Sebab kita baru bertemu akhir-akhir ini.
Sementara Dia...
Ada dari sebelum ada
Dari sebelum aku ada
Lalu menyaksikan bagaimana aku bertumbuhkembang di dalam berbagai aspek
Ia tentu tahu apa kelebihanku dan Ia pasti juga tahu apa kelemahanku.
Menyaksikan perjalananku di dalam suatu proses...proses kehidupan
Tentunya menimbulkan perasaan bangga pada-Nya
Tanpa aku harus melakukan apa-apa
Bangga jugakah kamu padaku? Tanpa aku melakukan apa-apa untukmu?
Ia mencintaiku, tanpa aku harus berupaya membuat diriku menarik untuk dicintai.
Cintakah juga kamu padaku? Dalam apa adanya aku?
Aah...kali ini kamu terdiam
Diammu membuatku merasa kamu semakin abstrak.
Semakin kamu diam, semakin kamu terasa abstrak
Dan jauh...
Padahal kamu ada di sini, di dekatku.
Cuma satu yang kurang...
PERCAYA.
Buat kamu, kamu, kamu... *gaya Wali mode: On yang menghadirkan Dia di dalam perjumpaan kita
Gambar diambil dari sini
1 comment:
Poem yang oche n jreng bgt. trus berkarya Sob...
Post a Comment