May 29, 2011
Merayakan Hidup
Rayakan! Sorakan!
Setiap nafas yang masih terasa keluar masuk indra penghidu
Tanda kehidupan,
Tanda keberdayaan.
Resapi. Dalami. Nikmati.
Setiap tarikan cinta yang tidak akan pernah kau sangka kapan terhenti
Gemakan!
Kebahagiaanmu mendengar nada-nada kehidupan.
Klakson-klakson yang memekakan telinga hingga denting suara flute saat kau meditasi.
Ceritakan. Riakan. Beritakan.
Indahnya suara-suara tumpukan kaleng yang dikumpulkan pemulung
Sampai paduan suara para demonstran menuntut keadilan.
Tatap!
Indahnya warna-warna yang terhampar di belahan dunia
Padukan semua warna berbeda,
Rasakan setiap energi yang ditimbulkannya
Bermainlah dengannya.
Biar dirimu menemukan warna sejatinya
Bergerak. Teruslah bergerak.
Berlari.
Berjalan.
Jatuh.
Bangkit.
Tertatih.
Berjalan.
Berlari.
Percaya pada setiap mimpi yang kau titi.
Setiap mimpi yang dilamunkan sambil senyum-senyum sendiri.
Tertawalah!
Tertawa tak hanya dengan bibir tetapi juga hati.
Ajarkan hati untuk tidak hanya merasa pedih.
Tapi manjakan ia dengan gempita yang dirasakan diri.
Terlenalah! Terbanglah!
Pada asa
Pada harap
Pada cinta masa muda
Dan pada kebodohan-kebodohan untuk dilakukan
Nikmati.nikmati.nikmati, kawan..
Nikmati hidup ini hingga tetes terakhir.
Pastikan. Pastikan. Pastikan.
Bahwa saat hakmu dicabut sang Khalik.
Ia tak usah sulit-sulit menakuti;
Pada sakitnya gemertak neraka,
Pada indahnya ruang surga.
Karena kau sudah terlalu puas pada kehidupan.
Dan kau rela menyerahkannya dengan senyum mengembang.
Percaya.percaya.percaya.
Bahwa keras-lembut kehidupan adalah tungku memasak yang akan membuat kamu matang.
Selama dimasak, Tenangkan diri.
Ingat satu hal ini:
Bahwa kamu hanya bisa mensyukuri terang
Jika kamu tahu mencekamnya gelap.
Dan setelah kamu matang, kamu akan melihat
gelap dan terang,
keduanya membuatmu kuat.
Mari rayakan saat ini
Saat tulang-tulang kaki masih kuat berdiri.
Dan
Merah merona masih mewarnai pipi.
Jakarta, 26 Mei 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment