Feb 20, 2011

1 Perempuan 14 Laki-laki; dari kaca mata pembaca


Menulis cerita pendek, bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi ketika cerita pendek itu dibuat bersama dengan orang lain. Tantangan ini justru disambut baik oleh Djenar Maesa Ayu. Dalam karya sastra terbarunya, ia menulis bersama dengan 14 sahabatnya yang memiliki beraneka ragam profesi dan latar belakang. Sungguh merupakan suatu proses kreatif yang menarik. Setiap kalimat demi kalimat dibuat bergantian dengan sahabatnya. Tanpa plot dan konsep cerita. Semua dibiarkan mengalir mengikuti alur yang ada. Kadang termenung membaca apa yang sudah dituliskan, namun kesetiaan pada proses membuat cerita-cerita tersebut menemukan titiknya.

Lalu, bagaimana dengan para pembaca yang membaca kumpulan cerpen ini ?

Bagi saya pribadi, setiap cerita memiliki cita rasanya masing-masing.

Saya mengagumi proses kreatif yang dilakukan oleh Djenar bersama dengan sahabat-sahabatnya, seperti Butet Kartaredjasa, Indra Herlambang, Lukman Sardi, Romo Mudji Sutrisno, Sujiwo Tejo, Sardono W. Kusumo dan masih banyak lagi.

Setiap cerita mengajak kita untuk mengenal lebih dekat alam pikir dan imajinasi Djenar dan sahabat-sahabatnya. Tak ayal, latar belakang setiap sahabatnya pun kadang menjadi konteks cerita. Misalnya, pada cerpen Ramaraib yang ditulis oleh Djenar bersama dengan penari Sardono W. Kusumo.

Pada beberapa bagian, mungkin terkesan ada unsur vulgar atau erotisme. Namun saya melihatnya sebagai keluwesan dan fleksibilitas penulis terhadap berbagai elemen kehidupan, termasuk seksualitas. Dan bagaimana seksualitas dituangkan dalam deretan kata dan prosa yang menarik, itu yang lebih hebat lagi. Sastra dapat mengapresiasi seksualitas secara berkelas dan inilah yang saya temukan dari kumpulan cerpen ini.

Penasaran dengan isinya? Silahkan membaca dan selamat berkelana di dunia Djenar Maesa Ayu...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...