Dec 8, 2011

Kelas Kuliah Terakhir #1


Masih teringat  kelas pertama saya pada semester satu di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya.

Senin, 11 Agustus 2008.
Pukul 08.00-09.40 : Metode Penelitian I
Pukul 13.00-14.40 : Penulisan Ilmiah

Masih dengan warna pakaian yang seragam, bergerombol mencari kelas lalu masuk ke ruangan BKS 203.
Kami datang dua puluh menit sampai lima belas menit sebelum kelas dimulai. 
Bandingkan dengan sekarang... 
Bahkan hari ini baru pertama kali saya datang ke kelas PBM tidak terlambat setelah hampir  14 kali pertemuan.

Duduk menempati bangku-bangku BKS yang keras dan tidak berperikemanusiaan (baca: tidak ergonomis). 

Menanti harap-harap cemas dosen yang akan mengajar kelas pertama kami sebagai mahasiswa/i.

Detik-detik waktu telah berlalu dari pukul 08.00 lalu muncul sesosok pria berkemeja putih dan bercelana panjang warna cokelat khaki, menyandang tas postman dan tak lupa sepatu sneakers Converse berwarna hitam.

Beliau bertanya mengapa kami mau masuk Fakultas Psikologi.

Secara random ia bertanya kepada beberapa orang dan menemukan jawaban yang serupa.
“Karena biasa dicurhatin temen, Mas”
“Karena kepengen jadi psikolog, buka praktek...”

Beliau tak bertanya pada saya, tapi kedua jawaban di atas tidak merepresentasikan jawaban saya.

*Masih samakah jawaban kita jika sekarang ditanya lagi pertanyaan seperti ini?

Lalu beliau kembali bertanya, kali ini dengan nada agak sinis “Jawaban-jawaban kalian mulia amat? Yakin bukan untuk berobat jalan masuk ke Fakultas Psikologi?”

Saya terkesiap mendengar perkataan “berobat jalan”.

Ya, saya memang sedang ingin mencari tahu dan mengenal diri saya lebih jauh.
Ya, saya baru saja (atau masih) melalui masa-masa depresi yang membuat saya harus pindah sekolah di kelas 3 SMA dan hampir saja tidak melanjutkan sekolah.
Ya, saya masih didampingi psikolog dan konselor untuk menstabilkan diri saya...
Tapi, “berobat jalan” bukan terminologi yang pernah terlintas di benak saya.
...
Membuat saya berpikir, merenung, tersindir, penasaran dan aneka perasaan campur aduk lainnya.

Sisa waktu di hari pertama itu, beliau memperkenalkan namanya lalu menuliskan di papan tulis buku wajib yang harus kami miliki untuk mata kuliah ini. Serta memberitahu bahwa akan ada asisten dosen yang merupakan mahasiswi senior angkatan 2006. 
Pertama kalinya saya mengetahui ada istilah asisten dosen dan diampu oleh mahasiswa angkatan atas.
Keren sekali rasanya saat itu melihat senior yang bertitel “asisten dosen” itu, apalagi tampangnya juga terlihat intelek. “Jabatan impian kalau sudah mahasiswa atas nih”, begitu pemikiran saya.

11 Agustus 2008 09.40
Pertemuan di kelas pertama di Semester Pertama menyisakan rasa penasaran, bingung, khawatir dan ingin tahu.
Tentang apa yang dipelajari di Fakultas Psikologi dan bagaimana mempelajarinya.
Tentang dosen yang satu ini dan apakah dosen-dosen lain juga tipenya sama seperti itu.
Tentang “berobat jalan” dan pertanyaan “kenapa kamu mau masuk Fakultas Psikologi?”
...
Kalau sekarang kamu punya jawaban apa?

Mohon maaf untuk kesalahan tanggal dan detail peristiwa karena ingatan bersifat rekonstruktif =)
Gambar dipinjam dari sini

2 comments:

203 said...

Nas, kita sekelas waktu semester 1. Mau bantu koreksi (moga2 ingatan gw ga salah). Seinget gw waktu itu gw datang mepet, dah cemas, eh ternyata dosennya blm muncul2 jg sampai lama (baca: telat). :p

aruimula said...

kayaknya kenal tuuu dosen dengan postman bag dan sepatu converse.. sekarang spatu converse nya baru lho.. ga pernah dicopot gitu walopun lg duduk lesehan di kantor.. hahahaha.. :p

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...