Nov 11, 2011

Menunggu

Benar kata orang kalau menunggu merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan. Bukan hanya itu saja, bagi saya menunggu juga menguras banyak energi, pengeluaran, dan waktu. Ditambah bila yang saya tunggu sebenarnya tidak terlalu penting dan mendesak. Mengatasnamakan kebersamaan. saya meninggalkan suatu yang lebih urgen dan produktif, tapi pada akhirnya menelan kekecewaan.

Untuk saya pribadi pembunuh paling kejam bukanlah pembunuh berdarah dingin, tapi mereka yang sudah memberikan janji namun tidak menepati janji dan atau kesepakatan yang sudah dibangun bersama atas dasar saling melengkapi satu sama lain.

Sebagai teman, seharusnya sudah bisa saling mengenal, percaya, dan dilandasi saling menghargai satu sama lain. sama-sama menghargai kesepakatan yang sudah dibangun bersama. Namun, sering kali suatu hubungan tidak berjalan harmonis justru karena pertemanan yang tidak bisa memegang kesepakatan.

Bukan sebuah alasan di zaman modern ini di mana arus informasi dan komunikasi sudah kian membanjir seorang atau beberapa orang yang kita harapkan hadir justru dengan sadar dan sengaja tidak datang tanpa pemberitahuan. Ironisnya, ke-absen-an disebabkan karena orang cenderung mengikuti naluri kesenangan egosentris. Ia tidak sadar kalau pihak lain punya kesibukan dan keinginan yang sama dengannya namun terpaksa dikikis hanya karena mengutamakan kebersamaan.

Saya percaya umur tidak mutlak menentukan kedewasaan seseorang. Kedewasaan hadir dalam suatu proses ketika orang berhadapan dengan berbagai situasi di mana ia mengambil sikap dan keputusan secara bijaksana dan tidak merugikan orang lain.

Berhadapan dengan orang seperti itu (yang mau selalu ditunggu) saya bertanya dalam hati, apakah naluri kemanusiaannya memudar? Ah, jangan kita memikirkan suatu langkah perubahan besar, jika kita tidak mampu berbuat hal kecil seperti menepati janji saja tidak mampu kita lakukan.

Generasi muda zaman sekarang merupakan generasi nge-bos-i yang bertindak seolah-seolah seperti bos, namun sejatinya bermental hamba. Karena ia selalu diperbudak dengan kesenangannya yang semu.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...