Mar 11, 2011

Agama Wine

Gambar diambil dari sini

Wine

Cairan merah mengandung alkohol untuk menghangatkan tubuh

Ada yang meminumnya hampir setiap hari, bahkan ketagihan.

Ada yang meminumnya sesekali, terutama di saat gundah gulana melanda.

Ada yang meminumnya sebagai sarana bersosialisasi dengan orang lain.


Aromanya menggoda untuk sebagian besar orang

Untuk orang yang lain, aromanya memuakkan.


Ada yang takut-takut meminumnya,

Ada yang dengan beringas meneguknya sampai tandas.


Ada yang tau cara menikmatinya: menggoyang-goyangkannya dahulu, menyesap aromanya

Kemudian meminumnya seteguk demi seteguk dengan mata terpejam penuh kenikmatan.

Ada yang meminumnya bak sapi gelongongan, hingga kembung dan muak.

Tak lagi menemukan nikmat dan sensasinya.


Setiap jenis wine, punya kekhasannya masing-masing.

Punya cita rasanya masing-masing.

Setiap orang punya preferensi yang berbeda tentang wine apa yang mereka suka.

Salahkah mereka?


Salahkah kalau aku dan kamu punya wine favorit yang berbeda?

Salahkah aku kalau aku bersikukuh wine kesukaanku yang paling enak,

Sedangkan kamu juga bersikukuh,

wine yang paling sering kamu minum adalah yang paling enak.

Ini bukan masalah siapa yang paling benar atau salah.

Sebab ini menyangkut pengalaman pribadi kita dengannya, bukan?


Kadang...

Kita acapkali terlena oleh merk dan bagaimana mendapatkan wine.

Semakin prestise, rasanya semakin bangga...

Bahkan cenderung membuat kita pongah dan arogan.

Semakin lekat,

Semakin ketergantungan dan fanatik.

Merasa tanpa wine, hidup kita tak berarti.


Kita lupa esensi sebenarnya dari wine.

Apakah itu?


Hakikatnya ia untuk menghangatkan diri kita, terutama di malam dingin.

Membuat kita merasa nyaman kembali.

Membuat kita dapat tersenyum di tengah dingin yang menusuk tulang.

Membuat kita saling berbagi hangat, melalui segelas wine...

bersama orang-orang terdekat, bahkan orang asing sekalipun.


Senyuman orang lain yang tubuhnya kembali hangat karena kita berbagi wine,

membuat kita ikut tersenyum hangat.

Membuat kita merasa berarti...

Kebahagiaan itu bukan terletak pada seberapa mahal dan enaknya wine.

Tapi dari ketergerakan kita untuk berbagi...


Wine,

Sarana kita untuk merasakan dan berbagi kehangatan

Berbagi perhatian

Berbagi cinta

Berbagi Hidup...pada sesama...

Di akhir hari, ketika botol wine kian kosong...

Apakah kebahagiaan kita turut menghilang?

...

Rasanya tidak

Sebab wine tersebut telah menjadi sarana ‘tuk hidup bercinta

...

Memanusiakan manusia lain


Mari saling berbagi kehangatan dan cinta

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...