Mar 9, 2011

Akulah Anak Malam

Akulah anak malam

Yang lahir di tengah bangsa siang

Bintang menjadi kekuatanku

Tapi masih saja dipaksa kuberjemur di bawah mentari


Akulah anak malam

Yang berkeluargakan siang

Hari-hari ku begitu malas di mata mereka

Tidur mereka waktu ku beraktifitas


Akulah anak malam

Oksigen malam menjadi pernafasanku

Tapi bangsa itu?

Mereka memaksaku menghirup asap pantat bajaj


Malam-malam ku penuh dengan proses pencipataan

Tepat ketika otak kiri dan kanan dipenuhi gegapan ide

Tetapi..

Sssh… baru saja ibuku masuk ke kamar!

Ia memaksaku tidur tanpa mempedulikan mataku yang calang


Aku ini anak malam

Yang dipaksa mengikuti sistem siang

Bagi mereka siang waktu bekerja,

Malam waktunya beristirahat


Adakah siang diciptakan lebih baik daripada malam?

Adakah matahari lebih baik hati dari bulan?

Adakah angin siang menyegarkan dan angin malam membunuh?

Adakah moral lebih bermakna pada siang daripada malam?


Aku ini anak malam

Lahir ketika bintang dan bulan tengah menyanyikan lagu malam

Lagu yang meninabobokan jagat raya

Dengan senandung rindu akan kedamaian


Aku ini pecinta malam

Tidak terlalu banyak yang bisa kau lihat di dunia ketika malam

Untuk apa pula kau lihat semua?

Toh kau akan banyak memandang kepedihan hidup daripada suka


Aku ini penikmat malam

Saat-saat dimana id-card kantormu tidak terbaca orang

Saat dimana kau melupakan jabatan kepegawaian negerimu

Saat dimana kau tidak bisa membedakan kulit berkomedo dan kulit mulus


Siang dan malam diciptakan bergandengan

Tepat di hari seninnya sang pencipta

Tak pernah ia menyuruhmu hanya menghidupi salah satunya

Dunialah yang ‘menormalkan’ salah satunya


Malam membukakan padamu hakikat manusia

Kebutuhan terpendam yang harus kau tahan di saat siang

Kebutuhan akan kasih sayang, kebertahanan hidup, dan kebebasan berekspresi

Malam menawarkan kamu, kita, saya kemerdekaan

Membuka topeng panas yang harus dipakai saat siang


Dan untuk anak-anak malam

Yang masih saja terkungkung budaya di dalam tembok putih mereka

Jangan padamkan bara malammu,

bakar, nyalakan! Malam terlalu hidup untuk kau tidurkan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...