Aku menyogok Sang Esa dengan janji setia
Merayu malaikat dengan air mata
Memohon sambil menyembah
Tapi suara hati meracau lelah
Biar setiap racun menemukan sendiri penawarnya
Biar setiap luka terbalut oleh udara,
mengering dengan sendirinya
Karena..
Selama air mata masih menetes,
Pelarianku sia-sia
Dan detik penantian kan bertemu hampa
Pada waktunya, aku kan kembali tertawa
Tiba di tujuan tertinggi, walau kaki harus bernanah
Bersama ia, yang akhirnya terbukti bertahan
Menghadapi badai topan,
Gunung indah,
Gelombang pasang,
Dan kematian
No comments:
Post a Comment