Oct 1, 2010

kematian

Haruskah sekarang?

Mataku masih begitu asik memandang masa lalu..

Memandang garis bibir manis yang selalu siap mengecupku penuh sayang.

Tanganku masih begitu lekat pada kulit dinginmu,

Mengelus..

Merasakan setiap buku jemari gendutmu..

Masih mencari..

Mencari hangat sentuhan kulit tangan kasar yang kadang menggandeng terlalu keras..

Ya aku masih begitu mengingat kehangatan-kehangatan sentuhanmu itu..

(seseorang datang mendekat)

“Sudahlah, nak..” bisiknya..

Aku mengangguk. Maklum.

Tapi tak berarti menyingkir dari posisi awalku..

Aku masih ingin merabanya..

Bekas cukuran kumis dan jenggotnya yang gagal tumbuh dihentikan waktu.

“saatnya sudah tiba”

bisik mereka yang sedari tadi menunggu di sebelahku.

Dan seorang algojo datang.

Menutup peti itu.

Peti masa lalu, yang berisi kerangka nyawa.

“kakek, aku ingin segera bertemu…”

teriakku dalam desah, ketika mereka menyeretku menjauh.

kakek.. aku pasti merindu..”

Ucapku berbisik tersendat .. Sebelum tenggelam dalam tak sadar

*kehilangan pertama di masa kecilku

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...