Berikut adalah fiksimini-fiksimini yang pernah saya tweet.
Mungkin ga semuanya, hanya yang menurut saya menarik saja. hehe.
[Periode 30 Juni - 7 Juli]
"Dana aspirasi disetujui. Anggota dewan pun bubar jalan, tersenyum. Tak lama lagi negaranya ikutan bubar. Mereka masih tersenyum.6:55 PM Jun 30th
Rindu saat masih mengobrol di depan pekarangan. Kini kita mengobrol hanya di dinding. Penuh coretan memang, tapi sepi. @fiksiminiFri Jul 02 2010
Gedung itu rindu setengah mati. Dulu penghuninya masih punya kehormatan. Kini, hanya punya aspirasi, itu pun sebatas dana. @fiksiminiFri Jul 02 2010
Kepala perpustakaan itu ganti profesi menjadi penjaga warnet. Rindu mahasiswa, katanya. @fiksiminiFri Jul 02 2010
[Tahun 2020, Amerika] | Tadi pagi mendengar kata "Indonesia" disebut. Ah, jadi rindu. Dulu sekali, negara itu pernah ada.#fiksimini #rinduFri Jul 02 2010
Rindu bioskop sebelum "Eclipse" tayang. Tidak ada cewek manja yang teriak-teriak gak jelas. Suasana tenang, damai. #fiksimini#rinduFri Jul 02 2010
Saat melihat kebakaran, rindu menyergapnya. Ia teringat masa lalu, saat membakar rumah, beserta ibu dan bapaknya sendiri.#fiksimini #rinduFri Jul 02 2010
Sinetron butuh peta, ia sudah bosan hidup terombang ambing sekian lama tanpa tujuan. @fiksiminiWed Jul 07 2010
Peta harta "Gayus" laku di pasaran. Tak mau kalah, Perwira Polisi cetak edisi tandingan. @fiksiminiWed Jul 07 2010
[Periode 12 Juli - 17 Juli]Hatinya tertinggal. Di masa lalu yang tak pernah ada, kecuali di khayalnya. @fiksiminiMon Jul 12 2010
Nama. Jabatan. Pengalaman. Aspirasi partai. Semua ia boyong ke Senayan. Sayang, nuraninya ketinggalan. @fiksiminiMon Jul 12 2010
Teman seangkatannya sudah jadi petinggi di dinas perpajakan. Ia masih saja jadi kacung. Maklum, ia jujur. @fiksiminiMon Jul 12 2010
Indonesia ketinggalan 3-0 dari Jepang. Satu gol dari kejujuran, lainnya harga diri dan pendidikan. @fiksiminiMon Jul 12 2010
Otaknya ketinggalan saat rapat paripurna. Untung koleganya yang lain bernasib sama. @fiksiminiMon Jul 12 2010
Sang Pujangga lelah dikejar jam tayang. Kini puisinya hasil copy-paste. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Berkat sang gubernur yang hobi difoto, menempuh seratus meter saja ia bisa menulis sepuluh puisi. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Negara ini penuh pujangga, jago sekali onani kata-kata. Tak lebih. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Pujangga itu pindah profesi. Puisinya dikenai pajak. Kata-katanya dikorupsi. Judulnya disensor. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Akhirnya ia menyerah. Tenggelam oleh liur kata-katanya sendiri. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Puisinya ketinggalan jaman. Masih saja penuh kejujuran & harga diri. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Para puisi bersatu melawan sinetron. Sayang mereka kalah, lupa berkoalisi dengan iklan. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Sang pujangga menghabiskan hampir seluruh waktunya menulis puisi. Ia lupa, sebenarnya ia seorang presiden. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Puisi itu enggan dibaca oleh mahasiswa. Mulutnya bau rokok dan bir. Otaknya berbunyi nyaring. @fiksiminiTue Jul 13 2010
Sang lagu dikhianati pelantunnya. Sekaligus dengan tiga-puluh-dua wanita lain. @fiksiminiThu Jul 15 2010
Merasa tak ada yang menghormatinya lagi, sang lampu merah bunuh diri. @fiksiminiSat Jul 17 2010
Adik kecewa. Sesudah meninggal pun, orangtuanya masih enggan menemuinya. @fiksiminiSat Jul 17 2010
SEKIAN DULU.BERSAMBUNG KE BAGIAN-BAGIAN BERIKUTNYA.=)
No comments:
Post a Comment